Umur
umatku berkisar antara 60-70 tahun. Sangat sedikit di antara mereka yang
umurnya melampaui itu" (HR. At-Tirmidzi).
Usia Produktif
Manusia
Kurang lebih masa produktif umur manusia sekarang adalah 20 tahun. Bila umur seseorang 60 tahun, maka untuk tidur saja ia perlukan 20 tahun jika tiap harinya ia tidur 8 jam. Lalu, 15 tahun adalah masa kanak-kanak, puber dan penyesuaian. Untuk makan, buang hajat, transportasi, istirahat dan hal-hal privacy lainnya menghabiskan 2-3 jam perharinya. Jika ditotal memakan usia sekitar 5 tahun.
Kurang lebih masa produktif umur manusia sekarang adalah 20 tahun. Bila umur seseorang 60 tahun, maka untuk tidur saja ia perlukan 20 tahun jika tiap harinya ia tidur 8 jam. Lalu, 15 tahun adalah masa kanak-kanak, puber dan penyesuaian. Untuk makan, buang hajat, transportasi, istirahat dan hal-hal privacy lainnya menghabiskan 2-3 jam perharinya. Jika ditotal memakan usia sekitar 5 tahun.
Sepertiga
sisa usianya (20 tahun) inilah yang harus dipertaruhkan untuk bisa produktif
untuk kepentingan dunia dan akhiratnya. Manusia modern berusaha produktif,
efisien dan efektif. Sanking produktifnya, ada orang yang merasa kurang dengan
rotasi waktu 24 jam.
Dengan
kemajuan teknologi, secara aktivitas duniawi manusia sekarang bisa jadi telah
melampaui batas efisensi usia hingga 1000 tahun. Segala sesuatu dibuat serba
instan, praktis, cepat dan otomatis; makanan, minuman, barang-barang elektronik
hingga ilmu pengetahuan.
Usia Pendek Bisa
Melebihi Nilai 1000 Tahun
Bagaimana agar kemenangan sebagai manusia modern tidak saja sebatas dalam urusan dunia tapi juga dalam kehidupan akhirat ?.
Bagaimana agar kemenangan sebagai manusia modern tidak saja sebatas dalam urusan dunia tapi juga dalam kehidupan akhirat ?.
Al-Quran
sering mengibaratkan kehidupan akhirat dengan perdagangan atau bisnis. (QS.
2:16; 61:10-11). Artinya, diperlukan kecermatan untuk menangkap peluang-peluang
yang mendatangkan pahala kelak di akhirat. Al-Quran juga sering menyinggung
dengan ungkapan-ungkapan agar kita lebih produktif, efisien dan efektif dalam
urusan akhirat. Misal, firman Allah: "Barangsiapa mengerjakan kebaikan
seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Barangsiapa
mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat pula
balasannya". (QS. Az-Zilzal: 7-8).
Jika
dicermati, kualitas pahala yang melimpah ruah bagi umat Nabi Muhammad Saw
adalah sangat relevan dengan karakter manusia modern. Yaitu serba ekonomis,
instan, praktis dan penuh produktivitas.
Meski
usia pendek, umat Nabi Muhammad Saw dengan rahmat Allah sangat potensial
memproduksi pahala berlipat ganda dibanding umat terdahulu yang berusia hingga
ribuan tahun. Umat ini banyak diberi keistimewaan pahala yang tidak diberikan
kepada umat terhahulu.
15 Hari = Nilai
4166 Tahun
Sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad Saw, banyak proyek kebaikan yang mendatangkan pahala berlipatganda. Di antaranya adalah memperbanyak shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (HR. Ahmad). Di Masjidil Haram pahalanya dilipatkan 100.000 kali, di Masjid Nabawi dilipatkan 1000 kali.
Sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad Saw, banyak proyek kebaikan yang mendatangkan pahala berlipatganda. Di antaranya adalah memperbanyak shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (HR. Ahmad). Di Masjidil Haram pahalanya dilipatkan 100.000 kali, di Masjid Nabawi dilipatkan 1000 kali.
Pengertiannya,
orang yang setiap hari shalat rawatib 12 rakaat di selain Masjidil Haram satu
tahun ia baru mendapatkan 4320 rakaat. Sedang dua rakaat di Masjidil Haram sama
dengan 200.000 rakaat. Artinya, untuk mendapatkan pahala shalat 200.000 rakaat
di selain Masjidil Haram padahal di Masjidil Haram cukup dua rakaat diperlukan
waktu selama 40 tahun tiga bulan, dengan shalat rawatib tiap harinya 12 rakaat.
Bila
seorang haji aktif shalat jamaah di Masjidil Haram selama 15 hari berikut
shalat rawatib maka nilainya sama dengan shalat 43.500.000 rakaat di luar
Masjidil Haram, belum lagi hitungan shalat jamaahnya. Artinya, sama dengan ia
shalat di luar Masjidil Haram (sebanyak 17 rakaat shalat wajib dan 12 rakaat rawatib)
selama 4166 tahun lebih enam bulan.
Seperti Berusia
1215 Tahun
Soal jamaah shalat di masjid, Nabi Muhammad Saw menyebutkan pahalanya lebih utama 27 derajat dari shalat sendirian. (HR. Bukhari Muslim). Artinya, bila ada dua orang yang satu biasa shalat sendirian dan lainnya selalu berjamaah sepanjang hidupnya maka seakan-akan umur yang selalu berjamaah lebih panjang 27 kali dari kawannya. Bila ia biasa berjamaah sejak usia 15 tahun dan usianya 60 tahun, itu artinya seperti berusia 1215 tahun, sedang temannya tetap berusia 60 tahun.
Soal jamaah shalat di masjid, Nabi Muhammad Saw menyebutkan pahalanya lebih utama 27 derajat dari shalat sendirian. (HR. Bukhari Muslim). Artinya, bila ada dua orang yang satu biasa shalat sendirian dan lainnya selalu berjamaah sepanjang hidupnya maka seakan-akan umur yang selalu berjamaah lebih panjang 27 kali dari kawannya. Bila ia biasa berjamaah sejak usia 15 tahun dan usianya 60 tahun, itu artinya seperti berusia 1215 tahun, sedang temannya tetap berusia 60 tahun.
Dalam
hal shalat, muslimah memiliki keutamaan yang sangat spesial. Sebab shalatnya di
rumah lebih baik daripada shalat jamaah di masjid, sekalipun Masjid Nabawi.
(HR. Ahmad). Arti waktu saja, seorang muslimah seakan memiliki usia 27 kali
lebih panjang dalam hal kebaikan. Proyek shalat selain yang sarat pahala adalah
shalat sunnah di rumah. Shalat sunnah di rumah berpahala 25 kali lipat
dibanding shalat di masjid atau jika dilihat orang lain. (HR. Abu Ya'la).
Pahala Puasa dan
Shalat Malam 1000 Tahun
Hari Jum'at juga merupakan musim panen pahala yang melimpah ruah. Nabi Muhammad Saw bersabda: "Barangsiapa membasuh dan mandi pada hari jum'at, lalu bergegas berangkat, berjalan dan tidak berkendaraan, dekat dengan imam, mendengarkan dan tidak berbicara (saat khutbah), maka dia mendapat pahala amal selama setahun dengan setiap langkah kaki yang diayunkannya dari rumah hingga ke masjid, yaitu pahala puasa dan shalat malamnya" (HR. Abu Daud).
Hari Jum'at juga merupakan musim panen pahala yang melimpah ruah. Nabi Muhammad Saw bersabda: "Barangsiapa membasuh dan mandi pada hari jum'at, lalu bergegas berangkat, berjalan dan tidak berkendaraan, dekat dengan imam, mendengarkan dan tidak berbicara (saat khutbah), maka dia mendapat pahala amal selama setahun dengan setiap langkah kaki yang diayunkannya dari rumah hingga ke masjid, yaitu pahala puasa dan shalat malamnya" (HR. Abu Daud).
Jika
sekali saja adab Jum'at yang mudah di atas kita laksanakan dan jarak rumah kita
dengan masjid 1000 langkah kaki, maka Allah akan menetapkan bagi kita pahala
puasa dan shalat malam selama 1000 tahun. Dan bila hal itu kita lakukan
sepanjang tahun berapa kali lipat pahala ditangguk? Subhanallah.
Tak Mampu Haji =
Pahala Haji
Bagi orang yang tak mampu haji dan umroh ada kiat menangguk pahala haji dan umroh tanpa ke Makkah alias gratis. Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa shalat Shubuh secara berjamaah (di masjid) lalu duduk sambil mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian shalat (dhuha) dua rakaat, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umroh, secara sempurna. (HR. Tirmidzi).
Bagi orang yang tak mampu haji dan umroh ada kiat menangguk pahala haji dan umroh tanpa ke Makkah alias gratis. Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa shalat Shubuh secara berjamaah (di masjid) lalu duduk sambil mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian shalat (dhuha) dua rakaat, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umroh, secara sempurna. (HR. Tirmidzi).
Pahala Sejumlah
Jama'ah Shalat
"Pahala muadzin juga sangat besar. Ia mendapat pahala orang yang shalat bersamanya. Di samping itu, dosa muadzin diampuni sepanjang suaranya (HR. Nasa'i)". Bila jamaah shalat berjumlah 100 orang, ia mendapat pahala shalat 100 orang tersebut, dengan berbagai keutamaan yang disebutkan di atas. Bila suara kita tidak bagus, atau tak sempat adzan, kita cukup menjawab adzan dan bagi kita pahala seperti pahala muadzin. (HR. Abu Daud).
"Pahala muadzin juga sangat besar. Ia mendapat pahala orang yang shalat bersamanya. Di samping itu, dosa muadzin diampuni sepanjang suaranya (HR. Nasa'i)". Bila jamaah shalat berjumlah 100 orang, ia mendapat pahala shalat 100 orang tersebut, dengan berbagai keutamaan yang disebutkan di atas. Bila suara kita tidak bagus, atau tak sempat adzan, kita cukup menjawab adzan dan bagi kita pahala seperti pahala muadzin. (HR. Abu Daud).
Puasa 6 Hari =
Setahun
Yang ingin menangguk pahala puasa sepanjang tahun, cukup dengan puasa Ramadhan satu bulan penuh ditambah dengan puasa Syawal 6 hari. (HR. Muslim). Kalkulasinya menurut para ulama, karena kebaikan itu pahalanya dilipatkan minimal 10 kali. Jadi 36 hari puasa sama dengan 360 hari alias setahun.
Yang ingin menangguk pahala puasa sepanjang tahun, cukup dengan puasa Ramadhan satu bulan penuh ditambah dengan puasa Syawal 6 hari. (HR. Muslim). Kalkulasinya menurut para ulama, karena kebaikan itu pahalanya dilipatkan minimal 10 kali. Jadi 36 hari puasa sama dengan 360 hari alias setahun.
Menghadiri
pengajian di masjid untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya kepada orang
lain dijanjikan pahala sangat besar. Yaitu sama dengan pahala orang yang
berhaji. (HR. Thabrani).
Semalam Lebih
Baik Daripada 83 Tahun
Setahun sekali, Allah menurunkan bonus pahala besar yang disebut Lailatul Qadar. Shalat atau ibadah pada malam itu lebih baik dari ibadah seribu bulan atau 83 tahun tigaa bulan. Waktunya sangat mudah, salah satu darilima malam ganjil sepuluh
terakhir bulan Ramadhan. Bila ada seorang muslim shalat malam pada Lailatul
Qadar selama 20 tahun, ditetapkan baginya pahala lebih dari orang yang
beribadah selama 1660 tahun. Subhanallah.
Setahun sekali, Allah menurunkan bonus pahala besar yang disebut Lailatul Qadar. Shalat atau ibadah pada malam itu lebih baik dari ibadah seribu bulan atau 83 tahun tigaa bulan. Waktunya sangat mudah, salah satu dari
1 Jam Lebih Baik
Daripada 60 Tahun
Jihad fi sabilillah dengan jiiwa dan harta atau dengan salah satu daripadanya juga sangat menjanjikan. Nabi Saw bersabda : "Keberadaan seseorang dalam jihad fi sabilillah satu jam, sungguh lebih baik daripada ibadah 60 tahun." (HR. Ad-Darmi). Bagaimana pula jika dalam sehari, sebulan dan beberapa tahun ?.
Jihad fi sabilillah dengan jiiwa dan harta atau dengan salah satu daripadanya juga sangat menjanjikan. Nabi Saw bersabda : "Keberadaan seseorang dalam jihad fi sabilillah satu jam, sungguh lebih baik daripada ibadah 60 tahun." (HR. Ad-Darmi). Bagaimana pula jika dalam sehari, sebulan dan beberapa tahun ?.
Melebihi Pahala
Sebagian Tingkat Jihad
Panen pahala melimpah juga ada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Orang yang melakukan beberapa kebaikan dan amal shalih pada hari-hari tersebut akan mendapat limpahan pahala tak terhingga, bahkan mengungguli pahala sebagian tingkat jihad (HR. Bukhari).
Panen pahala melimpah juga ada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Orang yang melakukan beberapa kebaikan dan amal shalih pada hari-hari tersebut akan mendapat limpahan pahala tak terhingga, bahkan mengungguli pahala sebagian tingkat jihad (HR. Bukhari).
Nilai Khatam
Al-Quran Dengan Sesaat
Prinsip ekonomi, modal kecil untung besar berlaku pula dalam pahala bacaan Al-Qur'an. Nabi SAW bersabda "Qulhuwallahu ahad sama dengan sepertiga Al-Qur'an dan Qul ya ayyuhal kafirun sama dengan seperempat Al-Qur'an." (HR. Thabrani, shahih). Bila setiap hari kita membacasurat
al-Ikhlas tiga kali, kita dapat pahala khatam Al-Qur'an sekali, empat kali surat Al-Kafirun juga
berpahala satu kali khatam.
Prinsip ekonomi, modal kecil untung besar berlaku pula dalam pahala bacaan Al-Qur'an. Nabi SAW bersabda "Qulhuwallahu ahad sama dengan sepertiga Al-Qur'an dan Qul ya ayyuhal kafirun sama dengan seperempat Al-Qur'an." (HR. Thabrani, shahih). Bila setiap hari kita membaca
Lebih Baik
Daripada I'tikaf 10 Tahun
Kegiatan sosial, seperti memberi santunan sembako, pinjaman, membebaskan hutang dan berbagai bentuk pemenuhan kebutuhan sesama manusia juga sarat pahala, Nabi Saw bersabda: "Siapa yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, maka itu lebih baginya dari pada I'tikaf selama 10 tahun. Dan barangsiapa I'tikaf satu hari untuk mencari ridha Allah, maka Allah menjadikan tiga parit antara dirinya dan neraka. Jarak setiap parit seperti jarak antara timur dan barat" (HR.Thabrani, Hasan).
Kegiatan sosial, seperti memberi santunan sembako, pinjaman, membebaskan hutang dan berbagai bentuk pemenuhan kebutuhan sesama manusia juga sarat pahala, Nabi Saw bersabda: "Siapa yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, maka itu lebih baginya dari pada I'tikaf selama 10 tahun. Dan barangsiapa I'tikaf satu hari untuk mencari ridha Allah, maka Allah menjadikan tiga parit antara dirinya dan neraka. Jarak setiap parit seperti jarak antara timur dan barat" (HR.Thabrani, Hasan).
Dido'akan 70.000
Malaikat
Orang yang menjenguk si sakit akan didoakan 70.000 malaikat, dan selama membezuk, ia (seakan) berada di kebun surga. (HR. Tirmidzi, Hasan). Padahal untuk minta didoakan 100 kyai saja, kita perlu waktu dan biaya besar buat mengundangnya. Ini tak tanggung-tanggung, cukup bezuk si sakit 70.000 malaikat yang maksum mendoakan kita.
Orang yang menjenguk si sakit akan didoakan 70.000 malaikat, dan selama membezuk, ia (seakan) berada di kebun surga. (HR. Tirmidzi, Hasan). Padahal untuk minta didoakan 100 kyai saja, kita perlu waktu dan biaya besar buat mengundangnya. Ini tak tanggung-tanggung, cukup bezuk si sakit 70.000 malaikat yang maksum mendoakan kita.
Masih
banyak lagi proyek-proyek lain berpahala besar. Tetapi yang lebih penting, mari
kita amalkan. Terakhir, ada proyek amal yang menghasilkan deposito pahala
abadi. Karenanya kita perlu usahakan, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan anak shalih yang selalu mendoakan kita. (HR. Muslim).
Hanya Untuk
Allah Semata-mata
Hikmah dari berbagai pahala besar di atas adalah hendaknya kita tidak menyia-nyiakan usia meski sedetik untuk suatu kebaikan. Sebab setiap detik usia kita ada pertanggungjawabannya. Di samping itu, diberikannya berbagai bonus pahala tersebut agar kita lebih giat lagi beribadah. Insya Allah hidup kita akan produktif hingga ribuan tahun. Tidak hanya untuk kepentingan dunia, tapi juga untuk akhirat. Amin.
Hikmah dari berbagai pahala besar di atas adalah hendaknya kita tidak menyia-nyiakan usia meski sedetik untuk suatu kebaikan. Sebab setiap detik usia kita ada pertanggungjawabannya. Di samping itu, diberikannya berbagai bonus pahala tersebut agar kita lebih giat lagi beribadah. Insya Allah hidup kita akan produktif hingga ribuan tahun. Tidak hanya untuk kepentingan dunia, tapi juga untuk akhirat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar